Selamat Datang di Kawasan Penyair Kotaku Manis Terima Kasih Kunjungan Anda

Minggu, 29 Juni 2008

Burhanuddin Soebly


Lahir di Kandangan, 12 Januari 1957. Menulis sejak 1979. Publikasi karyanya antara lain di media cetak : Banjarmasin Pot,Media Masyarakat, Berita Nasional (yogya),Pelita (Jakarta),Berita Buana (Jakarta),dan lain –lain.Antologi Puisinya : Palangsaran (1982),Patilarahan (1987) daqn Ritus Puisi (2000). Antologi bersama Puisi Indonesia 87 ( DKJ,TIM Jakarta 1987), dan Pertival PuisiXIII (PPIA-FASS, Surabaya, 1992 ). Tiga novelnya, Reportasi Rawa Dupa,Seloka Kunang-Kunang, dan Konser Kecemasan, merupakan Pemenang II Sayembara Penulisan Cerita Bersambung Majalah Femina Tahun 1997,1998, dan 2001. Novelnya yang lain antara lain :Biru Langit, Biru Hati ( B.Post,1979), Serenada Tnaha Bencana (B.Post,1991 dan lain – lain.Dia aktif di dunia teater. Bersama kelompok teaternya La Bastari, telah bergelar dan mengikuti Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional,Festival Teater Anak ,di beberapa kota Indonesia. Pernah mengikuti Pesta Gendang Nusantara 6 di Malaka, Malaysia (2003). Banyak naskah teater yang ditulisnya antara lain : Parantunan (1983), Kembang Darah (1983, Roh Bukit Kehilangan Bukit (2000) dan Repoertoar Roh Bukit (2002 ).

Ziarahmalammelaka

“persiaran malam ini
jejakperistiwalama …”
Mei Lan memandu perjalanan
tapi Melaka Cuma kaca
dan dinding batu. Barangkali anak waktu
telah bergegas melepas susu ibu
dan myembunyikan jejak bapa
di mana Tuah ?
“jangan cakap pasal tu ..,” bisik
Mei Lan. Lampu-lampu muram
menjerat irama dansa.” Selagi berulit ni
di copeng telinga cakap sahaja gelora laut
setakat kapal belum karam dalam malam …”
cuma kaca
dan dinding batu. Bau rambut
membuat ruang susut. Dan sebentuki pualam
terpeta pada tilam
di mana Tuah ?
“Tun Tuah tu lagi bersama Putri Cina
mengayuh asmara di atas pusta … “
Mei Lan memandu perjalanan
peluh rinai
di rambut terurai. Selebihnya busa bir
meleleh perlahan di bibir cangkir
Melaka membunuh banua
Menguburbapa

Garden City
Malaka,2003. ( dari : La Ventre de Kandangan ).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

salam kenal pak dari urang kandangan